Kualitas umbi bibit merupakan salah satu faktor yang menentukan tinggi rendahnya hasil produksi bawang merah. Umbi yang baik untuk bibit harus berasal dari tanaman yang sudah sukup tua umurnya, yaitusekitar 60-90 hari setelah tanam (tergantung varietas). Umbi sebaiknya berukuran sedang (5-10g).Penampilan umbi bibit harus segar dan sehat, bernas
Penelitian bertujuan untuk mendapatkan dosis pupuk K optimum untuk dua varietas bawang merah pada status K-tanah yang berbeda. Metode penelitian terdiri atas survei status K-tanah yang dilakukan di sentra produksi bawang merah di dataran rendah Jawa Barat dan Jawa Tengah, dan percobaan pot yang dilakukan di Rumah Kasa Balai Penelitian Tanaman
interaksi dan pengaruh utama Urin Sapi dan dosis pupuk KCl terhadap Pertumbuhan dan hasil tanaman Bawang Merah. Rancangan percobaan yang digunakan adalah faktorial 4x4 dalam Rancangan Acak Lengkap. Faktor pertama adalah Urin Sapi (U) yang terdiri dari 4 taraf yaitu 0, 100, 200 dan 300 ml/l liter air dan faktor kedua adalah pupuk KCl
meningkat, sehingga produksi bawang merah harus ditingkatkan baik dari segi kualitas maupun kuantitas secara berkelanjutan. Salah satu teknik budidaya tanaman yang penting dalam upaya peningkatan produksi bawang merah yang optimal adalah dengan pemupukan. Petani pada umumnya menggunakan pupuk untuk bawang merah terdiri dari pupuk Adapun setelah tanaman berumur 10-15 hari dan 30 hari, pupuk yang diberikan adalah pupuk urea sekitar 200 kg/hektar, pupuk ZA sekitar 400 kg/ hektar dan pupuk KCL 200kg/ hektar. Untuk penyebaran di 2 waktu tersebut dosisnya cukup setengah-setengah saja.
obat tradisional. Bawang merah memiliki kandungan gizi yang beragam dan bermanfaat bagi kesehatan. Menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2022, produksi bawang merah nasional sebanyak 1.942.812 ton dengan luas panen seluas 191.201 hektar se-Indonesia dan khusus di Kalimantan Barat produksi bawang merah sebanyak 104 ton dengan luas panen seluas 54
Pupuk dasar tanaman cabai rawit. Pemupukan cabai rawit disesuaikan dengan kondisi lahan spesifik lokasi. Kebutuhan pupuk meliputi pupuk kandang sebanyak 10 sampai 30 ton per hektar, pupuk urea sebanyak 200 sampai 300 kg per hektar, pupuk SP-36 sebanyak 200 hingga 300 kg per hektar, dan pupuk KCl sebanyak 150 sampai 250 kg per hektar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berbagai dosis pupuk KCl dan pemangkasan buah dapat meningkatkan jumlah berat per buah, diameter buah, berat per tanaman dan berat buah per plot, tetapi tidak berpengaruh terhadap kadar sukrosa buah semangka. pemberian dosis pupuk KCl 70 g/tanaman dengan menyisakan 2 buah/tanaman merupakan dosis S7cH.
  • xat2ej85cm.pages.dev/15
  • xat2ej85cm.pages.dev/487
  • xat2ej85cm.pages.dev/207
  • xat2ej85cm.pages.dev/124
  • xat2ej85cm.pages.dev/293
  • xat2ej85cm.pages.dev/148
  • xat2ej85cm.pages.dev/248
  • xat2ej85cm.pages.dev/39
  • dosis pupuk kcl untuk bawang merah